PROLOG
Ketika
Aku sedang berjalan dengan papah menyusuri taman kota, seketika itu aku
mendengar seorang lelaki sedang menangis dibalik semak-semak. sementara papah
berbincang dengan lelaki yang seumuran dengannya,aku meminta izin pada papah
untuk bermain. Saat aku menghampiri semak-semak , aku melihat seorang lelaki
sedang menangis dibawah pohon lebat.
“apa
kau tidak apa-apa?” tanyaku padanya
“untuk
apa kau kesini, apa kau akan mengejek ku juga” tanya lelaki itu sambil sesekali
terisak
“tidak,
aku ingin memberimu ini” ujar ku menyodorkan sebuah permen berbentuk beruang
yang memegang sebuah hati bertuliskan I’m promise
“benarkah”tanya
lelaki itu
“ya,
ini untukmu” jawabku
Kita
bermain bersama-sama, tetapi suara lelaki tua memanggil namaku
“arra”
teriak lelaki tua itu dari balik semak-semak
“ya,
ayah. Aku segera kesana” jawabku
“hay,
sampai bertemu kembali” ujarku pada lelaki seumuranku itu
“ya,
kita akan bertemu disini 10 tahun kemudian” ujarnya
“da”
ucapku sambil melambaikan tangan
“
da, arra jangan lupa 10 tahun lagi” ucapnya sambil membalas lambaian ku
Sekolah Baru
“arrra” teriak seorang perempuan berambut
pendek
“kenapa?”
tanya gue. Hay kenalkan nama gue karra amelia biasa dipanggil arra, gue baru
saja masuk sekolah menengah atas 25 jakarta, umur gue 15 tahun. gue hobi main
basket,main piano dan gue phobia dengan yang namanya kecoa
“kita
sekelas ga ya?” tanya ayu dia sahabat gue sejak smp, sahabat gue ini suka sama
muhammad fajar, kakak kelas 11-ips. Dia hobi nyanyi dan nari
“ga
tau deh” jawab gue cuek
“eh,
gue kesitu dulu ya. Mau liat kita masuk kelas mana” ujar ayu penuh semangat
“yaudah
gih” balas gue sambil beranjak pergi melihat-lihat sekolah yang akan gue huni. Gue
pergi kehalaman belakang sekolah, Karena bosan gue menendang kaleng-kaleng yang ada ditanah,
tanpa sadar tiba-tiba kaleng yang gue tendang mengarah ke seseorang yang berada
dibawah pohon
Tuk…
“sori-sori
mana gue tau kalo disitu ada orang” ujar gue memohon maaf
Lelaki
itu hanya menatap gue tajam lalu pergi
“arra,
ayo” teriak ayu memecahkan kebingungan gue. Ayu menggandeng tangan gue
“
ayo, bengong mulu si lu” ucap dia pada gue
***
“yah,
kita ga bisa bareng” ujar ayu
“da”
ucap gue. Gue masuk kelas 10-1 dan ayu masuk kelas 10-3
Karena
sekolah ini ketat banget peraturan ternyata tempat duduknya udah dinomerin
sesuai absen, gue hanya menaruh tas gue yang berwarna pink ini ditempat duduk
gue
Jam
pelajaran pertama pun usai tapi teman sebangku gue belum juga dateng dan sampai jam pelajaran terakhir gue duduk
sendiri
***
Pulang
sekolah gue bergegas untuk pergi, karena siang ini ka desta berniat menjemput
gue
“hay
honey” ujar ka desta pada gue
“apaansi
norak banget “ jawab gue padanya. O ya kenalkan ka desta adalah kaka kandung
gue. Gue sama ka desta Cuma beda 3 tahun jadinya deket banget, jadi semua orang
nyangka gue sama ka desta kaya orang pacaran
“yap,
kita langsung pulang apa makan dulu” ujar ka desta
“langsung
pulang aja deh” balas gue
Sesampainya
dirumah gue langsung berbaring dan tertidur
***
Keesokan pagi disekolah…
Gue bangun siang hari ini, jadi gue telat kesekolahnya
jadi gue terburu-buru dan ga sengaja gue kesandung anak tangga trus
jatuh. “auw”teriak gue sambil mengusap punggung gue
Dan dengan tiba-tiba datang sesosok telapak tangan dihadapan
gue
“lo ga pa-pa?” tanya seseorang dibalik muka gue
“ya, ga pa-pa” balas gue
“lo anak baru ya? Kayaknya ga pernah ngeliat” tanya
lelaki itu yang wajahnya mirip dengan seseorang yang mungkin mukanya pernah gue
liat
“em..ehm.. iya” jawab gue sambil berfikir seperti
sebelumnya pernah bertemu.. tapi dimana??
“eh, gue buru-buru. duluan ya” ujar lelaki itu
“ya” balas gue singkat
“arrraaa…. Ciyeee baru masuk udah deket sama ka mufthi”
ledek ayu memecahkan suasana fikir gue dan dia langsung ngajak gue enyah dari
tempat tadi gue jatuh
“siapa si? Gue aja ga kenal ” balas gue cepat
“ka mufthi itu…” ujar arra
“udah gue masuk kelas dulu bye” ujar gue memotong
pembicaraan ayu
“bye” balas ayu tersenyum
***
Gue memasuki ruangan, dan lihat
tempat duduk sebelah gue..
Tetap masih kosong…
Dua jam pelajaran berlalu…
Dan
tiba-tiba datang seorang murid , dengan tampang yang gue kenali…
Sekolah baru 2
Gue
turun dari motor besar gue, dengan jalan santai gue menuju sebuah ruangan
“kesiswaan”. Saat gue masuk, gue udah dilihat ga enak sama semua guru.
“misi
pa” ujar gue
“oh,
iya saya antar” ujar seorang guru yang sudah agak tua
Gue
mengikutinya melewati banyak ruangan dan
lorong. Dan akhirnya sampai dimana gue akan berada disana selama setahun, ruangan
bertuliskan 10-1
“maaf
pa” ujar guru disebelah gue
“iya,silahkan
masuk” jawab guru yang sepertinya sedang mengajar
“baik
pa, saya tinggal” balas guru sebelahku kedua kalinya
“iya,
silahkan masuk. Dan perkenalkan diri kamu” ujar guru itu pada gue
“nama
saya ricky ferdiyansyah biasa dipanggil ricky” ujar gue pada semua orang yang
ada diruangan tersebut
“ya,
silahkan duduk sebelah sana” ujar guru itu sambil menunjuk arah seorang cewek
yg tengah duduk sendirian dengan tas pinknya
“misi
tas lu itu” ujar gue pada cewek itu, o iya hampir lupa kenalin nama gue ricky
ferdiyansyah biasa dipanggil ricky. Gue suka banget sama yang namanya basket,
sketboard,gitar dan gue phobia dengan warna pink
Cewek
itu ga merespon omongan gue tapi dia Cuma mindahin tasnya ke lantai.
Great..
satu jam berlalu gue udah enek ngeliat berbagai macam barang berwarna pink
disebelah gue yang tepatnya milik cewek yang udah pernah nimpuk gue pake kaleng
minuman
Bel
pulang pun berbunyi..
Bergegas
gue keluar karena gue udah ga tahan, gila!!! ini aja baru satu hari gimana
besok-besok? Apa gue bisa disini sampe satu tahun.
Pulang
sekolah gue mencoba memainkan basket dilapangan sekolah. Gue main basket dengan
santai Tapi saat gue mau masukin bola kedalam ring tiba-tiba aja bolanya ngarah
ke arah pinky girl itu, dan yap bola basket gue ngenain kepalanya. Yang mungil
itu
“auww..”
teriak cewek itu
Dengan
gaya gue yg cool gue diem aja , sambil ngambil itu bola. saat gue melewati
pinky girl itu dia nantang gue tanding
basket 1-1. Ya gue terima aja tantangan dia. Dan pertandingan pun dimulai…
Gue
tanding dengan gaya gue yang cool, yang jelas gue ga mau kalah. Masa lawan
pinky girl aja gue kalah
Pertama
dimulai dengan bola milik dia, gue berlari menghalau. Dan yap gue dapetin tu
bola, dengan gesit gue berlari menuju ring pinky girl itu. Shoot masuk…
“1-0”
teriak gue
Bola
basket kali ini ditangan dia, berlari bergegas gue mencoba menghalau tapi
shoot-an dia tepat mengenai ring gue. Dengan skor sekarang 8-3
“yes”
teriak dia kencang
Bola
ditangan gue kali ini, gue berlari kencang. Tiba-tiba aja gue malah ngebuat dia
dan gue jatuh bersamaan…
First kiss
“Auw”
teriak gue
Dengan
gaya nya yang cool cowok dingin itu diem aja, “bukannya minta maaf” ucap gue
dlam hati
“ayo,
gue nantang lo tanding basket 1-1” ujar gue padanya
Dia
ga merspon gue, tapi dia nunjuk arah gue dan bola basketnya
Yap,
pertandingan pun dimulai…
Pertama
– tama bola ditangan gue,gue berlari menuju cowok jutek itu, dan tiba-tiba dia
ada didepan gue dan ngambil bola itu dari tangan gue.Dan yap dia ngeshoot dari
jarak jauh, dan masuk. Gue kagum dengan cara dia yang main basket, tapi tetep
aja gue ga suka sama tu orang. Skor pertama 1-0
Lanjut,
bola sekarang ditangan gue dengan berlari kencang gue dapetin tu bola. Dan
shoot masuk skor sekarang menjadi 8-3
“yes”
teriak gue bangga padahal gue udah kalah jauh
Pertandingan
masih terus berlanjut dengan bola ditangan dia, dia berlari menuju arah ring
gue. Dan secara gak sadar dia membanting gue ketanah, akhirnya gue dan dia
jatuh bersamaan…
Dengan
cukup lama gue tatap-tatapan sama dia, jantung gue berdebar kencang. Dan
tiba-tiba aja dengan santainya dia nyium bibir gue.
Otomatis
gue mendorong dia dengan kencang dilanjutin gue ngegampar tu orang.
“
Dia ga tau apa, gue tu belum pernah dicium sama cowok. Dan saat ciuman pertama
gue, malah kayak gini ceritanya. Shit banget tu cowok” ucap gue mendengus dalam
hati sambil pergi dari lapangan basket
Karena
terlalu sibuk sama kejadian tadi, gue pun ga sadar kalo ternyata diseberang
jalan ada mobil melaju kencang. Gue menutup mata gue, dan tiba-tiba gue ngerasa
ada yang mendorong tubuh gue ke trotoar jalan.
Dan
, saat gue buka mata ada cowok yang tadi siang bertemu gue di tangga
“kalo
jalan hati-hati dong” ujar lelaki itu pada gue
“he..iya.
makasih ya” balas gue cepat
“iya,
sama-sama lo mau pulang kemana?” tanya lelaki itu kedua kalinya
“gue
kearah perumahan kembang” ujar gue
“yaudah,
ayo gue anterin. Kita searah kok” ujar lelaki itu mnawarkan
“ehm..
ga usah deh. Gue pulang sendiri aja” balas gue cepat
“yaudah,
gue duluan ya” ucap lelaki itu pergi meninggalkan gue sendirian
***
Gue
bergegas menuju halte bus, tapi saat gue masih dijalan tiba-tiba gue dicegat
sama preman-preman. Dia mau nyuri isi tas gue, dengan kerasnya gue
teriak-teriak minta tolong dan ga ada satu orang pun yang mendengar kehebohan
gue.
Tapi
tiba-tiba terdegar seorang lelaki dengan suaranya yang ngebass banget dan gue
kenali.
“heh,
kalo berani jangan sama cewek” teriak lelaki itu pada preman-preman
“lo
ga usah ikut campur ya” kata salah seorang preman
Lelaki
itu datang dengan gayanya yang cool banget, dia mukulin satu persatu preman
itu.dan ga sengaja gue ngeliat bibirnya keluar sedikit darah. Preman-preman itu
sudah pergi ninggalin gue dan cowok yang bernama ricky itu
“
thanks ya. Lo ga pa-pa?” ujar gue
Dengan
cool nya dia ngeliat gue, dengan jarak yang cukup dekat.
“tapi,
ko lo bisa ada disini?jangan-jangan lo ngikutin gue ya??”ujar gue
dia
Cuma diem dan menatap tajam mata gue.
Dia
nganterin gue sampai halte bus, dan perlahan bus meninggalkan halte. Wajahnya
seakan hilang dari hadapan gue. Disatu sisi gue ngerasa dia cowok yang dingin
plus jutek tapi disisi lain gue ngerasa dia baik.
***
Sampai
dirumah, gue langsung berbaring dikasur empuk yang gue miliki selama lebih 3
tahun ini
Saat
gue buka mata, ka desta udah duduk disebelah gue
“kayaknya
ada yang mau curhat ni” ujar ka desta yang sepertinya mengetahui gue lagi punya
masalah. gue terbangun dan menceritakan kejadian yang tadi gue alami bersama
ricky.
“ciyeee…
yang abis dicium” ujar ka desta meledek gue
“apaansi.
Mana mungkin si. gue jadian sama cowok super jutek kaya gitu. Males banget”
balas gue
“bener
ya, nanti kalo jadian pajaknya 10 kali lipat” ujar ka desta tambah-tambah
meledek gue. Gue langsung mendorong ka desta keluar dari pintu kamar gue. Dan
beranjak pergi kearah meja belajar, mengerjakan semua yang masih jadi tugas gue
dirumah atau rutinitas gue. Selama gue belajar gue terus mikirin kejadian tadi
siang
|
Gue
pergi berpamitan sama nyokap dan bokap gue. Gue mengendarai motor besar gue
untuk pergi kesekolah
Sesamapainya
disekolah, gue udah ngeliat tu pinky girl disebelah gue.
Pelajaran
pertama yaitu biologi, semua murid menaruh tugasnya yang udah diberikan
kemarin. Satu persatu anak diperiksa tugasnya, dan pa ramdan yaitu guru biologi
gue yang super galak menghampiri meja gue. Dan memeriksa tugas yang telah dia
berikan. Gue bebas dari omelan, tapi tiba-tiba aja guru super galak itu
berteriak
“arraa….”
teriak guru itu pada cewek pinky girl itu
Dan
setelah gue liat apa yang dikerjain, dia malah menulis di buku biologinya ciuman pertama dilapangan basket, bete dan
nyebelin apalagi sama anak cowok yang anti banget sama gue -_- walau ada sisi
baiknya tapi mana mungkin gue bisa suka sama gaya dia yang so cool dan so
kegantengan. Walau gue jujur dia emang ganteng dan cool. Tapi dia bukan tipe
gueeeeee bertuliskan huruf besar dan ditengah RICKY, awas looo!!!!
Gue akan tanding basket lagi sama lo, gue ga takut sama loooooooooo
Gue ketawa aja sendirian ngeliat tulisan itu..
***
Bel pulang pun berbunyi
Semua anak berhambur keluar kelas, termasuk gue.
Setelah keluar dari kelas gue bergegas ke arah parkiran motor dan menaiki motor
besar gue.
Baru aja gue keluar dari lapangan parkir, gue ngeliat
seseorang tengah berbaring dijalan. Saat gue liat wajahnya, ternyata dia arra
cewek pinkygirl itu
***
“gue
dimana?” teriak seorang cewek dari arah kamar gue
“lo
dirumah gue” balas gue yang sedang duduk diruang tamu
“lo..
ko gue bisa ada dirumah lo?” tanya pinky girl itu
“tadi
lo pingsan, karena gue ga tau dimana rumah lo. Jadi gue bawa kerumah gue” jawab
gue
“ya,
tapi kan lo bisa nganter gue kerumah sakit atau lainnya kenapa malah kerumah lo
si?” selidik cewek itu
“bukannya
terima kasih” balas gue cepat
“kenapa
kerumah lu si? Udah, gue pulang” ujar cewek itu ngambil tasnya dan melangkah
pergi
Saat
gue liat dia balik lagi dan bilang “gue numpang neduh ya” dengan senyumnya ya
basa-basi banget keliatan banget dari raut mukanya
Gue
membuka lemari es, dan gue mengambil satu minuman soda. Karena gue pengen cuci
tangan dulu, gue tinggalin tu minuman. Dan saat gue balik lagi kedapur gue udah
ngeliat tu pinky girl ketawa-ketawa sendirian, dengan santainya gue membuka
minuma bersoda itu,dan tiba-tiba tutupnya mental dan airnya itu muncrat
kemana-kemana. Dengan reflek gue nyiram tu pinky girl pake minuman bersoda itu
dan gue bercanda sampai akhirnya botol itu gue tarik dari tangannya tapi muka
dia malah deket sama wajah gue . Dengan ga sadar jantung gue berdebar kencang,
dia nulis diwajah gue pake spidol yang ada dimeja dengan tulisan si jutek tapi baik hati dengan cepatnya
gue melepas tangan gue yang sedari tadi
merangkul pinggang si pinky girl
***
Beberapa
menit kemudian ujan reda
“thanks,
gue pulang dulu” ujar cewek itu
“ni
pake” ujar gue menyodorkan jaket gue
“ga
usah” balasnya cepat
“udah
pake aja” lanjut gue menyodorkan jaket gue ditubuhnya
Setelah
itu gue melanjutkan kegiatan gue dengan nontontv. “apa bener gue jutek? Apa iya gue baik?” ucap gue dalam hati
***
Dikamar,
gue ngebuka laptop gue dan gue ngebuka messenger gue.tiba-tiba ada seseorang
yang invite chat-an sama gue. Dengan nama samaran di messengernya lovepromise dengan warna pink yang khas
banget.
Messenger
“ping!” arra
“ping” ricky
“notabouthinklove, lgi ngapain?”
arra
“lagi duduk, lovepromise?” ricky
“mesengger-an”arra
“lovepromise,ya iya nenek gue juga
tau kale?” ricky
“emang nenek lu tau messengger???”
arra
“tau dah. lovepromise, lo percaya
cinta pertama??” ricky
“ga” arra
“gue juga engga”ricky
“kenapa? Lovepromise jatuh cinta??”
arrra
“ga tau” ricky
“jatuh cinta itu ga perlu diartiin
kita suka sama dia atau engga. Tapi jatuh cinta itu yang penting kita ngerasa
nyaman” arra
“emang kalo jantung berdebar-debar
itu artinya suka?” ricky
“ehm, filosofi temen-temen gue si
kaya gitu” arra
“??” ricky
“maksud?? Kenapa lu udah ketemu sama
orang yang bisa buat jantung lu itu berdebar-debar??” arra
“kepo lu” ricky
“tadi aja nanya sekarang malah gitu.
euhh” arra
“oke, oke. sorry” ricky
“ga gue maafiin” arra
“allah aja maha memeaafkan masa
manusia ga bisa si???” ricky
“ya gue maafiin” arra
“thanks” ricky
“buat?? “ arra
“gue juga ga tau?_?”ricky
“yeee :p” arra
“buat chat-an malam ini sama gue”
ricky
“yap, sama-sama ambil aja
kembaliannya” arra
“haha.. oke oke thanks banget” ricky
“he’eh J” arra
“eh, gue off dulu. Bye J” ricky
“bye J” arra
Believe
Kring..Kring…
“ra,
ayo bangun” ujar seseorang dari balik mata gue
“apaansi”
balas gue malas-malasan
“sekarang
udah jam setengah tujuh” teriak ka desta
“HAHH…
gue kesiangan” teriak gue kaget
gue langsung mandi ekspress, dan bergegas
pergi kesekolah. Samapi disekolah karena terlalu terburu-buru gue nabrak
seseorang, bukunya jatuh bertantakan dilantai
“sorry,sorry”
ujar gue minta maaf sambil ngebantu ngeberesin bukunya yang jatuh gara gue
“kayaknya
kamu harus pake kacamata deh” ujar seseorang
Setelah
gue ngeberesin bukunya yang jatuh berserakan dilantai gue langsung terpana ,
ternyata dia lagi. Cowok yang kata ayu namanya adalah mufthi, setiap gue ketemu
dia gue ngerasa pernah bertemu dulu
“hai…”
ujar dia sambil menggoyangkan telapak tangannya tepat didepan muka gue
“ha..
iya?” balas ku seadanya
“kayaknya
kamu harus pake kacamata deh” ujar dia kedua kalinya
“ehm…mungkin..”
selidik ku sambil tertawa kecil
“o
iya kita belum kenalan, mufthi” ucapnya
sambil menjulurkan tangannya
“arra”
balas gue memperkenalkan
“gue
kelas 11-ipa 3” ujar ka mufthi kedua kalinya
“gue
kelas 10-ipa 1” balas gue
“o
iya itu kelas lo, kapan-kapan ngobrol lagi ya” ucapnya menunjuk kelas ipa 10-1
Gue
hanya mengangguk, saat gue masuk guru bahasa indonesia yaitu pa jack dan semua
murid matanya tertuju pada gue. Pa jack menyuruh gue menghampirinya. Dan
seperti biasa dia akan ngasih hukuman buat murid yang telat, dia ngasih satu
hukuman buat gue. tiba-tiba dibelakang gue datang seseorang yang lebih telat
dari gue.
“kamu..
sini” ujar pa jack
“saya
pak” balas nya cepat
“ya
iyalah, kalian berdua saya beri hukuman pungut semua sampah yang berserakan di
parkiran mobil” ujar pa jack dengan nada kesal
“ha,
saya sama dia pa” ujar gue yang ternyata harus satu hukuman sama cowok bernama
ricky
“udah,
cepat-cepat. Kalo belum bersih kalian belum boleh masuk kelas” teriak pa jack
Gue bergegas menuju lapangan parkir mobil dan
memungut sampah-sampah yang berserakan
“heh..
lo juga di hukum, kenapa gue doang yang mungutin sampahnya” teriak gue kepada
ricky
“kita
adu banyak-banyakan ngumpulin sampah gimana? Yang
kalah traktir makan siang” ajaknya tersenyum jahat
“boleh”
balas gue lantang
“pertama
kita harus nginjek semua sampah sampai gepeng beru kita lempar ke tong sampah
sebelah sana” ujarnya
“siapa
takut” balas gue
***
Tantangannya
udah selesai, semua sampah udah masuk ke tong sampah besar.
“huft..
selesai juga” ucap gue sambil pergi ninggalin tu parkiran
“heh.
Lo mau kemana” ujarnya sambil narik kera baju gue dengan keras
Saat
itu gue dan dia jatuh bersamaan..
matanya…
Berkilau
seperti…
Believe 2
“huft…
akhirnya selesai juga” ujar cewek yang kalo ga salah namanya arra
“heh. Lo mau
kemana??” ujar gue sambil menarik kera bajunya
Karena
terlalu antusias narik kera bajunya. Kejadian jatuh terulang lagi..
Dia natap gue lama banget, dan kayaknya matanya
mengingatkan gue pada seseorang..
Matanya berkedip membuat gue sadar kembali
“gue tagih
taruhan yang tadi” ujar gue
“yauudah,
ayo” balasnya sambil bergegas pergi menuju kantin
***
“semua murid
yanga ada disini, boleh makan apa aja. nanti dia yang bayar” teriak gue pada
murid-murid yang berada dikantin
“lo
apa-apaan si?? Perjanjiannya kan gue Cuma nraktir lo doang” selidik arra sambil
memukul dada gue
“sekali-sekali
lo bayarin mereka” balas gue santai
“lo tu ga
ngerti” ucapnya sambil mengayunkan jari telunjuknya ke arah muka gue
***
Gue
jalan-jalan ditaman pulang sekolah, dan gue ngeliat di balik tempat duduk putih
ada seorang cewek yang palanya mungil dengan tas pink disebelahnya.
“kenapa si?
Gue harus ketemu sama orang yang nyebelin kaya gitu?” selidik cewek itu
sendirian
Gue mulai
mendekati dan duduk disebelahnya
“ngapain lo
kesini??” tanyanya sinis
“gue mau
duduk aja. ga boleh??” jawab gue asal-asalan
“kalo ga, lo
juga bakal tetep disini kan??” ujarnya tambah sinis
“ehm… iya
juga si” balas gue
Selama
setengah jam gue sama dia Cuma diem-dieman. Dan tiba-tiba dia memecahkan
suasana sunyi itu
“gue punya
salah apa si sama lo??” tanyanya
“maksud
lo??” balas gue bingung. Gue ngeliat matanya dan disitu gue kepikiran satu
orang
“ya, selama
ini gue tu ngerasa kallo gue Cuma dimainin doang sama lo” ujarnya
“gue ga
ngerti??” balas gue tambah bingung. Mukanya..
“ya lo ga
pernah ngerti” ujarnya memotong pikiran gue dan pergi ninggalin gue sendirian.
Matanya?? Kaya seseorang yang dulu??
Malam yang Dingin
“ka
gue keluar dulu ya” teriak gue pada ka desta
“mau
kemana? Mau gue temenin ga??” balasnya
“gausah,
gue Cuma cari udara segar doang ko” ujar
gue membalas pertanyaannya
“yaudah
jangan jau-jauh dan pake jaket” ujarny memberi tahu gue
“iya-iya
bawel” balas gue sambil membuka pintu rumah
Gue
jalan-jalan dijalan trotoar yang sepi banget, karena udara malam ini terlalu
dingin mungkin. Saat gue sedang jalan-jalan gue mampir ke pedagang kaki lima
penjual mie dan nasi goreng.
“mba,
nasi gorengnya satu sama the manis hangat satu” ujar gue pada seorang perempuan
yang sudah agak tua
“iya,
silahkan tunggu ya mba” ucapnya membalas pesanan gue
“Gue
benci banget sama ricky! Pertama dengan gampangnya dia nyium gue gitu aja,
kedua gayanya yang tengil dan so cool ngebuat gue males banget ngeliat dia
walau emang cool si? Tapi kan harusnya ga gitu? Bete sekolah idaman jadi bete
Cuma gara-gara ada satu cowok super nyebelin” oceh gue
“
ehm…ehm.. nyebelin? Baik? Jutek? So cool? Tengil? Apaan lagi abis itu?” ucap
seseorang dibelakang gue
Karena
gue kepo siapa yang berani nguping pembicaraan gue, gue berbalik badan untuk
ngeliat siapa orangnya? Dan ternyata..
RICKY
FERDIYANSYAH dia sekarang ada tepat dibelakang gue?? Sumpah kenapa gue harus
ketemu sama ini orang terus si? Hah? Oceh gue dalam hati
“lo..
ngapain lo ada disini??” ujar gue
“kenapa
emang? Gue ga boleh disini? Ini kan bukan warung lo” ujarnya
“ni
mba” ucap ibu-ibu memecahkan suasana tegang gue dengan membawa sepiring nasi
goreng dan secangkit the hangat
Ricky
yang tadinya ada dibelakang gue merubah posisi duduknya menjadi disebelah gue
“mau
ngapain si lu” ujar gue dengan nada kesal
“liat
tu ada yang mau beli kan penuh, jadi gue disini” ucapnya menengok segerombolan
pembeli
“yaudah,
tapi lu jangan ganggu gue” ucap gue dengan nada masih kesal
“mba
saya pesan sama kaya dia ya” ujarnya dengan penuh ramah sambil menunjuk gue
Dia
kalo senyum ramah gitu cakep juga ya??
Tapi sayang dia kalo sama gue ngeselin banget
“helo…
lo kenapa deh ngeliat gue dengan sepenuh arti gitu? Gue ganteng banget ya”
ujarnya penuh percaya diri
“ih
g-r banget lu” balas gue cepat
“kenapa
lu benci gue si?” ucap gue memcahkan suasana hening
“gue
ga benci sama lu ko” balasnya
“kenapa
saat sama gue,lu bawaannya bete banget?” tanya gue penasaran
“gue
phobia pink, dan lu itu pink girl kan?” balasnya sambil menyuap nasi goreng
yang sudah dihadapannya
“iya,
yaudah besok-besok gue akan ganti semua barang-barang gue dengan warna biasa”
balas gue
“gausah,
sekarang gue udah terbiasa ko, jangan Cuma gara-gara gue lo jadi ngerasa bukan
diri lo lagi” ujarnya mengelus rambut gue dengan senyuman ramah
Hari
ini dia kaya malaikat banget, ga seperti biasanya? Mungkin karena dulu gue ga
kenal dia kali ya?
“berapa
semuanya mba?” ujar ricky sambil mengambil dompet dikantongnya
“gausah,
gue bayar sendiri aja” ucap gue
“siapa
juga yang mau bayarin lu, gue nanya tagihan makanan gue” ujarnya sambil
tersenyum jahil
“ih,
ngeselin banget si ni orang” desis gue
“gue
bercanda kok, semuanya brapa mba. Sama makanan yang dimakan temen saya” ujarnya
menunjuk badan gue
“25
ribu mas” balas ibu penjual
“ni
mba, makasih ya” ucap ricky dengan senyuman
***
“thanks
ya” ucap gue sambil berjalan santai
“ya
sama-sama” balas ricky
“mau
gue anter pulang?” ujarnya
“bolehdeh,
sekalian mau ngembaliin jaket lo yang di gue” ujar gue dengan senyum ramah
“nah
itu rumah gue” ucap gue menunjuk sebuah rumah abu-abu putih
“oh
itu” jawabnya
“mau
masuk ga?” ajak gue didepan rumah
“gausah,
udah malem” ujarnya melihat langit-langit
“yaudah
tunggu sini dulu ya, gue ambil jaket dulu” ucap gue
“gausah,
besok aja lu kasih ke guenya, gue pulang dulu ya” ujarnya sambil memegang
tangan gue
“yaudah
deh, bye” balas gue tersenyum
“bye”
ucapny menjauh dari hadapan gue
***
Karena udah lelah plus kenyang gue berniat untuk tidur dan nutup hari ini dengan
tweet.
“Devil jadi malaikat ^_^”
Tolong Kritik dan Sarannya :)
No comments:
Post a Comment