Saturday, March 1, 2014



PROLOG

Ketika Aku sedang berjalan dengan papah menyusuri taman kota, seketika itu aku mendengar seorang lelaki sedang menangis dibalik semak-semak. sementara papah berbincang dengan lelaki yang seumuran dengannya,aku meminta izin pada papah untuk bermain. Saat aku menghampiri semak-semak , aku melihat seorang lelaki sedang menangis dibawah pohon lebat.
“apa kau tidak apa-apa?” tanyaku padanya
“untuk apa kau kesini, apa kau akan mengejek ku juga” tanya lelaki itu sambil sesekali terisak
“tidak, aku ingin memberimu ini” ujar ku menyodorkan sebuah permen berbentuk beruang yang memegang sebuah hati bertuliskan I’m promise
“benarkah”tanya lelaki itu
“ya, ini untukmu” jawabku
Kita bermain bersama-sama, tetapi suara lelaki tua memanggil namaku
“arra” teriak lelaki tua itu dari balik semak-semak
“ya, ayah. Aku segera kesana” jawabku
“hay, sampai bertemu kembali” ujarku pada lelaki seumuranku itu
“ya, kita akan bertemu disini 10 tahun kemudian” ujarnya
“da” ucapku sambil melambaikan tangan
“ da, arra jangan lupa 10 tahun lagi” ucapnya sambil membalas lambaian ku







Sekolah Baru
 
“arrra” teriak seorang perempuan berambut pendek
“kenapa?” tanya gue. Hay kenalkan nama gue karra amelia biasa dipanggil arra, gue baru saja masuk sekolah menengah atas 25 jakarta, umur gue 15 tahun. gue hobi main basket,main piano dan gue phobia dengan yang namanya kecoa
“kita sekelas ga ya?” tanya ayu dia sahabat gue sejak smp, sahabat gue ini suka sama muhammad fajar, kakak kelas 11-ips. Dia hobi nyanyi dan nari
“ga tau deh” jawab gue cuek
“eh, gue kesitu dulu ya. Mau liat kita masuk kelas mana” ujar ayu penuh semangat
“yaudah gih” balas gue sambil beranjak pergi melihat-lihat sekolah yang akan gue huni. Gue pergi kehalaman belakang sekolah, Karena bosan gue  menendang kaleng-kaleng yang ada ditanah, tanpa sadar tiba-tiba kaleng yang gue tendang mengarah ke seseorang yang berada dibawah pohon
Tuk…
“sori-sori mana gue tau kalo disitu ada orang” ujar gue memohon maaf
Lelaki itu hanya menatap gue tajam lalu pergi
“arra, ayo” teriak ayu memecahkan kebingungan gue. Ayu menggandeng tangan gue
“ ayo, bengong mulu si lu” ucap dia pada gue
***

“yah, kita ga bisa bareng” ujar ayu
“da” ucap gue. Gue masuk kelas 10-1 dan ayu masuk kelas 10-3
Karena sekolah ini ketat banget peraturan ternyata tempat duduknya udah dinomerin sesuai absen, gue hanya menaruh tas gue yang berwarna pink ini ditempat duduk gue
Jam pelajaran pertama pun usai tapi teman sebangku gue belum juga dateng  dan sampai jam pelajaran terakhir gue duduk sendiri
                    ***

Pulang sekolah gue bergegas untuk pergi, karena siang ini ka desta berniat menjemput gue
“hay honey” ujar ka desta pada gue
“apaansi norak banget “ jawab gue padanya. O ya kenalkan ka desta adalah kaka kandung gue. Gue sama ka desta Cuma beda 3 tahun jadinya deket banget, jadi semua orang nyangka gue sama ka desta kaya orang pacaran
“yap, kita langsung pulang apa makan dulu” ujar ka desta
“langsung pulang aja deh” balas gue
Sesampainya dirumah gue langsung berbaring dan tertidur
                        ***

Keesokan pagi disekolah…
Gue bangun siang hari ini, jadi gue telat kesekolahnya jadi  gue terburu-buru  dan ga sengaja gue kesandung anak tangga trus jatuh. “auw”teriak gue sambil mengusap punggung gue
Dan dengan tiba-tiba datang sesosok telapak tangan dihadapan gue
“lo ga pa-pa?” tanya seseorang dibalik muka gue
“ya, ga pa-pa” balas gue
“lo anak baru ya? Kayaknya ga pernah ngeliat” tanya lelaki itu yang wajahnya mirip dengan seseorang yang mungkin mukanya pernah gue liat
“em..ehm.. iya” jawab gue sambil berfikir seperti sebelumnya pernah bertemu.. tapi dimana??
“eh, gue buru-buru. duluan ya” ujar lelaki itu
“ya” balas gue singkat
“arrraaa…. Ciyeee baru masuk udah deket sama ka mufthi” ledek ayu memecahkan suasana fikir gue dan dia langsung ngajak gue enyah dari tempat tadi gue jatuh
“siapa si? Gue aja ga kenal ” balas gue cepat
“ka mufthi itu…” ujar arra
“udah gue masuk kelas dulu bye” ujar gue memotong pembicaraan ayu
“bye” balas ayu tersenyum
                             ***
Gue memasuki ruangan, dan lihat tempat duduk sebelah gue..
Tetap     masih kosong…
Dua jam pelajaran berlalu…
Dan tiba-tiba datang seorang murid , dengan tampang yang gue kenali…






Sekolah baru 2
 
Gue turun dari motor besar gue, dengan jalan santai gue menuju sebuah ruangan “kesiswaan”. Saat gue masuk, gue udah dilihat ga enak sama semua guru.
“misi pa” ujar gue
“oh, iya saya antar” ujar seorang guru yang sudah agak tua
Gue  mengikutinya melewati banyak ruangan dan lorong. Dan akhirnya sampai dimana gue akan berada disana selama setahun, ruangan bertuliskan 10-1
“maaf pa” ujar guru disebelah gue
“iya,silahkan masuk” jawab guru yang sepertinya sedang mengajar
“baik pa, saya tinggal” balas guru sebelahku kedua kalinya
“iya, silahkan masuk. Dan perkenalkan diri kamu” ujar guru itu pada gue
“nama saya ricky ferdiyansyah biasa dipanggil ricky” ujar gue pada semua orang yang ada diruangan tersebut
“ya, silahkan duduk sebelah sana” ujar guru itu sambil menunjuk arah seorang cewek yg tengah duduk sendirian dengan tas pinknya
“misi tas lu itu” ujar gue pada cewek itu, o iya hampir lupa kenalin nama gue ricky ferdiyansyah biasa dipanggil ricky. Gue suka banget sama yang namanya basket, sketboard,gitar dan gue phobia dengan warna pink
Cewek itu ga merespon omongan gue tapi dia Cuma mindahin tasnya ke lantai.
Great.. satu jam berlalu gue udah enek ngeliat berbagai macam barang berwarna pink disebelah gue yang tepatnya milik cewek yang udah pernah nimpuk gue pake kaleng minuman
Bel pulang pun berbunyi..
Bergegas gue keluar karena gue udah ga tahan, gila!!! ini aja baru satu hari gimana besok-besok? Apa gue bisa disini sampe satu tahun.
Pulang sekolah gue mencoba memainkan basket dilapangan sekolah. Gue main basket dengan santai Tapi saat gue mau masukin bola kedalam ring tiba-tiba aja bolanya ngarah ke arah pinky girl itu, dan yap bola basket gue ngenain kepalanya. Yang mungil itu
“auww..” teriak cewek itu
Dengan gaya gue yg cool gue diem aja , sambil ngambil itu bola. saat gue melewati pinky girl itu dia nantang  gue tanding basket 1-1. Ya gue terima aja tantangan dia. Dan pertandingan pun dimulai…
Gue tanding dengan gaya gue yang cool, yang jelas gue ga mau kalah. Masa lawan pinky girl aja gue kalah
Pertama dimulai dengan bola milik dia, gue berlari menghalau. Dan yap gue dapetin tu bola, dengan gesit gue berlari menuju ring pinky girl itu. Shoot masuk…
“1-0” teriak gue
Bola basket kali ini ditangan dia, berlari bergegas gue mencoba menghalau tapi shoot-an dia tepat mengenai ring gue. Dengan skor sekarang 8-3
“yes” teriak dia kencang
Bola ditangan gue kali ini, gue berlari kencang. Tiba-tiba aja gue malah ngebuat dia dan gue jatuh bersamaan…




 First kiss
 
“Auw” teriak gue
Dengan gaya nya yang cool cowok dingin itu diem aja, “bukannya minta maaf” ucap gue dlam hati
“ayo, gue nantang lo tanding basket 1-1” ujar gue padanya
Dia ga merspon gue, tapi dia nunjuk arah gue dan bola basketnya
Yap, pertandingan pun dimulai…
Pertama – tama bola ditangan gue,gue berlari menuju cowok jutek itu, dan tiba-tiba dia ada didepan gue dan ngambil bola itu dari tangan gue.Dan yap dia ngeshoot dari jarak jauh, dan masuk. Gue kagum dengan cara dia yang main basket, tapi tetep aja gue ga suka sama tu orang. Skor pertama 1-0
Lanjut, bola sekarang ditangan gue dengan berlari kencang gue dapetin tu bola. Dan shoot masuk skor sekarang menjadi 8-3
“yes” teriak gue bangga padahal gue udah kalah jauh
Pertandingan masih terus berlanjut dengan bola ditangan dia, dia berlari menuju arah ring gue. Dan secara gak sadar dia membanting gue ketanah, akhirnya gue dan dia jatuh bersamaan…
Dengan cukup lama gue tatap-tatapan sama dia, jantung gue berdebar kencang. Dan tiba-tiba aja dengan santainya dia nyium bibir gue.
Otomatis gue mendorong dia dengan kencang dilanjutin gue ngegampar tu orang.
“ Dia ga tau apa, gue tu belum pernah dicium sama cowok. Dan saat ciuman pertama gue, malah kayak gini ceritanya. Shit banget tu cowok” ucap gue mendengus dalam hati sambil pergi dari lapangan basket

Karena terlalu sibuk sama kejadian tadi, gue pun ga sadar kalo ternyata diseberang jalan ada mobil melaju kencang. Gue menutup mata gue, dan tiba-tiba gue ngerasa ada yang mendorong tubuh gue ke trotoar jalan.
Dan , saat gue buka mata ada cowok yang tadi siang bertemu gue di tangga
“kalo jalan hati-hati dong” ujar lelaki itu pada gue
“he..iya. makasih ya” balas gue cepat
“iya, sama-sama lo mau pulang kemana?” tanya lelaki itu kedua kalinya
“gue kearah perumahan kembang” ujar gue
“yaudah, ayo gue anterin. Kita searah kok” ujar lelaki itu mnawarkan
“ehm.. ga usah deh. Gue pulang sendiri aja” balas gue cepat
“yaudah, gue duluan ya” ucap lelaki itu pergi meninggalkan gue sendirian
                         ***

Gue bergegas menuju halte bus, tapi saat gue masih dijalan tiba-tiba gue dicegat sama preman-preman. Dia mau nyuri isi tas gue, dengan kerasnya gue teriak-teriak minta tolong dan ga ada satu orang pun yang mendengar kehebohan gue.
Tapi tiba-tiba terdegar seorang lelaki dengan suaranya yang ngebass banget dan gue kenali.
“heh, kalo berani jangan sama cewek” teriak lelaki itu pada preman-preman
“lo ga usah ikut campur ya” kata salah seorang preman
Lelaki itu datang dengan gayanya yang cool banget, dia mukulin satu persatu preman itu.dan ga sengaja gue ngeliat bibirnya keluar sedikit darah. Preman-preman itu sudah pergi ninggalin gue dan cowok yang bernama ricky itu

“ thanks ya. Lo  ga pa-pa?” ujar gue
Dengan cool nya dia ngeliat gue, dengan jarak yang cukup dekat.
“tapi, ko lo bisa ada disini?jangan-jangan lo ngikutin gue ya??”ujar gue
dia Cuma diem dan menatap tajam mata gue.
Dia nganterin gue sampai halte bus, dan perlahan bus meninggalkan halte. Wajahnya seakan hilang dari hadapan gue. Disatu sisi gue ngerasa dia cowok yang dingin plus jutek tapi disisi lain gue ngerasa dia baik.
                    ***
Sampai dirumah, gue langsung berbaring dikasur empuk yang gue miliki selama lebih 3 tahun ini
Saat gue buka mata, ka desta udah duduk disebelah gue
“kayaknya ada yang mau curhat ni” ujar ka desta yang sepertinya mengetahui gue lagi punya masalah. gue terbangun dan menceritakan kejadian yang tadi gue alami bersama ricky.
“ciyeee… yang abis dicium” ujar ka desta meledek gue
“apaansi. Mana mungkin si. gue jadian sama cowok super jutek kaya gitu. Males banget” balas gue
“bener ya, nanti kalo jadian pajaknya 10 kali lipat” ujar ka desta tambah-tambah meledek gue. Gue langsung mendorong ka desta keluar dari pintu kamar gue. Dan beranjak pergi kearah meja belajar, mengerjakan semua yang masih jadi tugas gue dirumah atau rutinitas gue. Selama gue belajar gue terus mikirin kejadian tadi siang





       Sebuah nama
 




Gue pergi berpamitan sama nyokap dan bokap gue. Gue mengendarai motor besar gue untuk pergi kesekolah
Sesamapainya disekolah, gue udah ngeliat tu pinky girl disebelah gue.
Pelajaran pertama yaitu biologi, semua murid menaruh tugasnya yang udah diberikan kemarin. Satu persatu anak diperiksa tugasnya, dan pa ramdan yaitu guru biologi gue yang super galak menghampiri meja gue. Dan memeriksa tugas yang telah dia berikan. Gue bebas dari omelan, tapi tiba-tiba aja guru super galak itu berteriak
“arraa….” teriak guru itu pada cewek pinky girl itu
Dan setelah gue liat apa yang dikerjain, dia malah menulis di buku biologinya ciuman pertama dilapangan basket, bete dan nyebelin apalagi sama anak cowok yang anti banget sama gue -_- walau ada sisi baiknya tapi mana mungkin gue bisa suka sama gaya dia yang so cool dan so kegantengan. Walau gue jujur dia emang ganteng dan cool. Tapi dia bukan tipe gueeeeee bertuliskan huruf besar dan ditengah RICKY, awas looo!!!! Gue akan tanding basket lagi sama lo, gue ga takut sama loooooooooo
Gue ketawa aja sendirian ngeliat tulisan itu..
                    ***
Bel pulang pun berbunyi
Semua anak berhambur keluar kelas, termasuk gue. Setelah keluar dari kelas gue bergegas ke arah parkiran motor dan menaiki motor besar gue.
Baru aja gue keluar dari lapangan parkir, gue ngeliat seseorang tengah berbaring dijalan. Saat gue liat wajahnya, ternyata dia arra cewek pinkygirl itu
                         ***

“gue dimana?” teriak seorang cewek dari arah kamar gue
“lo dirumah gue” balas gue yang sedang duduk diruang tamu
“lo.. ko gue bisa ada dirumah lo?” tanya pinky girl itu
“tadi lo pingsan, karena gue ga tau dimana rumah lo. Jadi gue bawa kerumah gue” jawab gue
“ya, tapi kan lo bisa nganter gue kerumah sakit atau lainnya kenapa malah kerumah lo si?” selidik cewek itu
“bukannya terima kasih” balas gue cepat
“kenapa kerumah lu si? Udah, gue pulang” ujar cewek itu ngambil tasnya dan melangkah pergi
Saat gue liat dia balik lagi dan bilang “gue numpang neduh ya” dengan senyumnya ya basa-basi banget keliatan banget dari raut mukanya
Gue membuka lemari es, dan gue mengambil satu minuman soda. Karena gue pengen cuci tangan dulu, gue tinggalin tu minuman. Dan saat gue balik lagi kedapur gue udah ngeliat tu pinky girl ketawa-ketawa sendirian, dengan santainya gue membuka minuma bersoda itu,dan tiba-tiba tutupnya mental dan airnya itu muncrat kemana-kemana. Dengan reflek gue nyiram tu pinky girl pake minuman bersoda itu dan gue bercanda sampai akhirnya botol itu gue tarik dari tangannya tapi muka dia malah deket sama wajah gue . Dengan ga sadar jantung gue berdebar kencang, dia nulis diwajah gue pake spidol yang ada dimeja dengan tulisan si jutek tapi baik hati dengan cepatnya gue melepas tangan  gue yang sedari tadi merangkul pinggang si pinky girl
                    ***
Beberapa menit kemudian ujan reda
“thanks, gue pulang dulu” ujar cewek itu
“ni pake” ujar gue menyodorkan jaket gue
“ga usah” balasnya cepat
“udah pake aja” lanjut gue menyodorkan jaket gue ditubuhnya
Setelah itu gue melanjutkan kegiatan gue dengan nontontv. “apa bener gue jutek?  Apa iya gue baik?” ucap gue dalam hati
                    ***

Dikamar, gue ngebuka laptop gue dan gue ngebuka messenger gue.tiba-tiba ada seseorang yang invite chat-an sama gue. Dengan nama samaran di messengernya lovepromise dengan warna pink yang khas banget.











Messenger


“ping!” arra
“ping” ricky
“notabouthinklove, lgi ngapain?” arra
“lagi duduk, lovepromise?” ricky
“mesengger-an”arra
“lovepromise,ya iya nenek gue juga tau kale?” ricky
“emang nenek lu tau messengger???” arra
“tau dah. lovepromise, lo percaya cinta pertama??” ricky
“ga” arra
“gue juga engga”ricky
“kenapa? Lovepromise jatuh cinta??” arrra
“ga tau” ricky
“jatuh cinta itu ga perlu diartiin kita suka sama dia atau engga. Tapi jatuh cinta itu yang penting kita ngerasa nyaman” arra
“emang kalo jantung berdebar-debar itu artinya suka?” ricky
“ehm, filosofi temen-temen gue si kaya gitu” arra
“??” ricky
“maksud?? Kenapa lu udah ketemu sama orang yang bisa buat jantung lu itu berdebar-debar??” arra
“kepo lu” ricky
“tadi aja nanya sekarang malah gitu. euhh” arra
“oke, oke. sorry” ricky
“ga gue maafiin” arra
“allah aja maha memeaafkan masa manusia ga bisa si???” ricky
“ya gue maafiin” arra
“thanks” ricky
“buat?? “ arra
“gue juga ga tau?_?”ricky
“yeee :p” arra
“buat chat-an malam ini sama gue” ricky
“yap, sama-sama ambil aja kembaliannya” arra
“haha.. oke oke thanks banget” ricky
“he’eh J” arra
“eh, gue off dulu. Bye J” ricky
“bye J” arra





Believe
 


Kring..Kring…
“ra, ayo bangun” ujar seseorang dari balik mata gue
“apaansi” balas gue malas-malasan
“sekarang udah jam setengah tujuh” teriak ka desta
“HAHH… gue kesiangan” teriak gue kaget

 gue langsung mandi ekspress, dan bergegas pergi kesekolah. Samapi disekolah karena terlalu terburu-buru gue nabrak seseorang, bukunya jatuh bertantakan dilantai
“sorry,sorry” ujar gue minta maaf sambil ngebantu ngeberesin bukunya yang jatuh gara gue
“kayaknya kamu harus pake kacamata deh” ujar seseorang
Setelah gue ngeberesin bukunya yang jatuh berserakan dilantai gue langsung terpana , ternyata dia lagi. Cowok yang kata ayu namanya adalah mufthi, setiap gue ketemu dia gue ngerasa pernah bertemu dulu
“hai…” ujar dia sambil menggoyangkan telapak tangannya tepat didepan muka gue
“ha.. iya?” balas ku seadanya
“kayaknya kamu harus pake kacamata deh” ujar dia kedua kalinya
“ehm…mungkin..” selidik ku sambil tertawa kecil
“o iya kita belum kenalan,  mufthi” ucapnya sambil menjulurkan tangannya
“arra” balas gue memperkenalkan
“gue kelas 11-ipa 3” ujar ka mufthi kedua kalinya
“gue kelas 10-ipa 1” balas gue
“o iya itu kelas lo, kapan-kapan ngobrol lagi ya” ucapnya menunjuk kelas ipa 10-1
Gue hanya mengangguk, saat gue masuk guru bahasa indonesia yaitu pa jack dan semua murid matanya tertuju pada gue. Pa jack menyuruh gue menghampirinya. Dan seperti biasa dia akan ngasih hukuman buat murid yang telat, dia ngasih satu hukuman buat gue. tiba-tiba dibelakang gue datang seseorang yang lebih telat dari gue.
“kamu.. sini” ujar pa jack
“saya pak” balas nya cepat
“ya iyalah, kalian berdua saya beri hukuman pungut semua sampah yang berserakan di parkiran mobil” ujar pa jack dengan nada kesal
“ha, saya sama dia pa” ujar gue yang ternyata harus satu hukuman sama cowok bernama ricky
“udah, cepat-cepat. Kalo belum bersih kalian belum boleh masuk kelas” teriak pa jack
 Gue bergegas menuju lapangan parkir mobil dan memungut sampah-sampah yang berserakan
“heh.. lo juga di hukum, kenapa gue doang yang mungutin sampahnya” teriak gue kepada ricky
“kita adu banyak-banyakan ngumpulin sampah gimana?    Yang kalah traktir makan siang” ajaknya tersenyum jahat
“boleh” balas gue lantang
“pertama kita harus nginjek semua sampah sampai gepeng beru kita lempar ke tong sampah sebelah sana” ujarnya
“siapa takut” balas gue
                              ***

Tantangannya udah selesai, semua sampah udah masuk ke tong sampah besar.
“huft.. selesai juga” ucap gue sambil pergi ninggalin tu parkiran
“heh. Lo mau kemana” ujarnya sambil narik kera baju gue dengan keras
Saat itu gue dan dia jatuh bersamaan..
matanya…
Berkilau seperti…









Believe 2
 
     “huft… akhirnya selesai juga” ujar cewek yang kalo ga salah namanya arra
     “heh. Lo mau kemana??” ujar gue sambil menarik kera bajunya
     Karena terlalu antusias narik kera bajunya. Kejadian jatuh terulang lagi..
Dia natap gue lama banget, dan kayaknya matanya mengingatkan gue pada seseorang..
Matanya berkedip membuat gue sadar kembali
     “gue tagih taruhan yang tadi” ujar gue
     “yauudah, ayo” balasnya sambil bergegas pergi menuju kantin
    
                   ***
     “semua murid yanga ada disini, boleh makan apa aja. nanti dia yang bayar” teriak gue pada murid-murid yang berada dikantin
     “lo apa-apaan si?? Perjanjiannya kan gue Cuma nraktir lo doang” selidik arra sambil memukul dada gue
     “sekali-sekali lo bayarin mereka” balas gue santai
     “lo tu ga ngerti” ucapnya sambil mengayunkan jari telunjuknya ke arah muka gue

                        ***

     Gue jalan-jalan ditaman pulang sekolah, dan gue ngeliat di balik tempat duduk putih ada seorang cewek yang palanya mungil dengan tas pink disebelahnya.
     “kenapa si? Gue harus ketemu sama orang yang nyebelin kaya gitu?” selidik cewek itu sendirian
     Gue mulai mendekati dan duduk disebelahnya
     “ngapain lo kesini??” tanyanya sinis
     “gue mau duduk aja. ga boleh??” jawab gue asal-asalan
     “kalo ga, lo juga bakal tetep disini kan??” ujarnya tambah sinis
     “ehm… iya juga si” balas gue
     Selama setengah jam gue sama dia Cuma diem-dieman. Dan tiba-tiba dia memecahkan suasana sunyi itu
     “gue punya salah apa si sama lo??” tanyanya
     “maksud lo??” balas gue bingung. Gue ngeliat matanya dan disitu gue kepikiran satu orang
     “ya, selama ini gue tu ngerasa kallo gue Cuma dimainin doang sama lo” ujarnya
     “gue ga ngerti??” balas gue tambah bingung. Mukanya..
     “ya lo ga pernah ngerti” ujarnya memotong pikiran gue dan pergi ninggalin gue sendirian. Matanya?? Kaya seseorang yang dulu??




Malam yang Dingin
“ka gue keluar dulu ya” teriak gue pada ka desta
“mau kemana? Mau gue temenin ga??” balasnya
“gausah, gue Cuma cari udara segar doang ko”  ujar gue membalas pertanyaannya
“yaudah jangan jau-jauh dan pake jaket” ujarny memberi tahu gue
“iya-iya bawel” balas gue sambil membuka pintu rumah
Gue jalan-jalan dijalan trotoar yang sepi banget, karena udara malam ini terlalu dingin mungkin. Saat gue sedang jalan-jalan gue mampir ke pedagang kaki lima penjual mie dan nasi goreng.
“mba, nasi gorengnya satu sama the manis hangat satu” ujar gue pada seorang perempuan yang sudah agak tua
“iya, silahkan tunggu ya mba” ucapnya membalas pesanan gue
“Gue benci banget sama ricky! Pertama dengan gampangnya dia nyium gue gitu aja, kedua gayanya yang tengil dan so cool ngebuat gue males banget ngeliat dia walau emang cool si? Tapi kan harusnya ga gitu? Bete sekolah idaman jadi bete Cuma gara-gara ada satu cowok super nyebelin” oceh gue
“ ehm…ehm.. nyebelin? Baik? Jutek? So cool? Tengil? Apaan lagi abis itu?” ucap seseorang dibelakang gue
Karena gue kepo siapa yang berani nguping pembicaraan gue, gue berbalik badan untuk ngeliat siapa orangnya? Dan ternyata..

RICKY FERDIYANSYAH dia sekarang ada tepat dibelakang gue?? Sumpah kenapa gue harus ketemu sama ini orang terus si? Hah? Oceh gue dalam hati
“lo.. ngapain lo ada disini??” ujar gue
“kenapa emang? Gue ga boleh disini? Ini kan bukan warung lo” ujarnya
“ni mba” ucap ibu-ibu memecahkan suasana tegang gue dengan membawa sepiring nasi goreng dan secangkit the hangat
Ricky yang tadinya ada dibelakang gue merubah posisi duduknya menjadi disebelah gue
“mau ngapain si lu” ujar gue dengan nada kesal
“liat tu ada yang mau beli kan penuh, jadi gue disini” ucapnya menengok segerombolan pembeli
“yaudah, tapi lu jangan ganggu gue” ucap gue dengan nada masih kesal
“mba saya pesan sama kaya dia ya” ujarnya dengan penuh ramah sambil menunjuk gue
Dia kalo senyum ramah gitu cakep  juga ya?? Tapi sayang dia kalo sama gue ngeselin banget
“helo… lo kenapa deh ngeliat gue dengan sepenuh arti gitu? Gue ganteng banget ya” ujarnya penuh percaya diri
“ih g-r banget lu” balas gue cepat
“kenapa lu benci gue si?” ucap gue memcahkan suasana hening
“gue ga benci sama lu ko” balasnya
“kenapa saat sama gue,lu bawaannya bete banget?” tanya gue penasaran
“gue phobia pink, dan lu itu pink girl kan?” balasnya sambil menyuap nasi goreng yang sudah dihadapannya
“iya, yaudah besok-besok gue akan ganti semua barang-barang gue dengan warna biasa” balas gue
“gausah, sekarang gue udah terbiasa ko, jangan Cuma gara-gara gue lo jadi ngerasa bukan diri lo lagi” ujarnya mengelus rambut gue dengan senyuman ramah
Hari ini dia kaya malaikat banget, ga seperti biasanya? Mungkin karena dulu gue ga kenal dia kali ya?
“berapa semuanya mba?” ujar ricky sambil mengambil dompet dikantongnya
“gausah, gue bayar sendiri aja” ucap gue
“siapa juga yang mau bayarin lu, gue nanya tagihan makanan gue” ujarnya sambil tersenyum jahil
“ih, ngeselin banget si ni orang” desis gue
“gue bercanda kok, semuanya brapa mba. Sama makanan yang dimakan temen saya” ujarnya menunjuk badan gue
“25 ribu mas” balas ibu penjual
“ni mba, makasih ya” ucap ricky dengan senyuman
                    ***
“thanks ya” ucap gue sambil berjalan santai
“ya sama-sama” balas ricky
“mau gue anter pulang?” ujarnya
“bolehdeh, sekalian mau ngembaliin jaket lo yang di gue” ujar gue dengan senyum ramah
“nah itu rumah gue” ucap gue menunjuk sebuah rumah abu-abu putih
“oh itu” jawabnya
“mau masuk ga?” ajak gue didepan rumah
“gausah, udah malem” ujarnya melihat langit-langit
“yaudah tunggu sini dulu ya, gue ambil jaket dulu” ucap gue
“gausah, besok aja lu kasih ke guenya, gue pulang dulu ya” ujarnya sambil memegang tangan gue
“yaudah deh, bye” balas gue tersenyum
“bye” ucapny menjauh dari hadapan gue
                         ***
Karena  udah lelah plus kenyang gue  berniat untuk tidur dan nutup hari ini dengan tweet.
“Devil jadi malaikat ^_^”




Tolong Kritik dan Sarannya :)

No comments:

Post a Comment